Petualangan ke Masjid

Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Umar. Ia dikenal suka bermain bola bersama teman-temannya sepanjang hari. Namun, ia kesulitan bangun untuk shalat Subuh, meskipun ayahnya telah berusaha keras membangunkannya.

Suatu malam, setelah pertandingan panjang yang melelahkan, Umar pulang ke rumah dalam keadaan lelah dan langsung tertidur. Tapi tiba-tiba ia terbangun oleh suara adzan Subuh. Ia melihat sekeliling dan mendapati ayahnya berdiri di pintu sambil berkata:

"Hari ini Ayah biarkan kamu memilih: tetap di tempat tidur atau memulai petualangan yang akan mengubah hidupmu."

Umar merasa penasaran dan bertanya, "Petualangan apa?"

Ayahnya tersenyum dan berkata, "Ikutlah denganku, nanti kamu akan tahu."

Umar mengenakan pakaian tebal karena udara dingin, lalu pergi bersama ayahnya. Jalan menuju masjid gelap dan sunyi. Sambil berjalan bersama ayahnya, ia merasa sedikit takut akan kegelapan. Tiba-tiba, ia melihat cahaya redup di kejauhan. Ketika mendekat, ia melihat tetangga tua mereka, Haji Mahmud, berjalan dengan bantuan tongkatnya.

Umar terkejut dan bertanya kepada ayahnya, "Bagaimana Haji Mahmud bisa datang ke masjid dalam cuaca dingin seperti ini?"

Ayahnya menjawab sambil tersenyum, "Itu karena cinta, Nak. Cinta untuk mencari ridha Allah memberimu kekuatan yang hanya bisa kamu rasakan ketika berusaha mendekatkan diri kepada Tuhanmu."

Mereka sampai di masjid, dan Umar masuk. Ia melihat barisan laki-laki, pemuda, bahkan anak-anak shalat dengan khusyuk dan tenang.

Umar merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya; campuran ketenangan dan kedamaian. Setelah shalat, imam duduk dan berbicara tentang keutamaan shalat Subuh. Ia menjelaskan bahwa orang-orang yang menunaikannya berada dalam perlindungan Allah, para malaikat menjadi saksi shalat Subuh mereka, dan shalat Subuh merupakan sebab masuk surga, penyelamat dari api neraka, serta Rasulullah ﷺ memberi kabar gembira bagi mereka dengan cahaya yang sempurna di hari kiamat.

Dalam perjalanan pulang, Umar merasakan perasaan yang berbeda. Dinginnya udara terasa berkurang, dan langit dipenuhi bintang. Ia menatap ayahnya dan berkata, "Sekarang aku mengerti apa yang Ayah maksud dengan petualangan. Ini bukan hanya perjalanan ke masjid, tapi perjalanan menuju ketenangan dan kedamaian hati."

Sejak hari itu, Umar bangun untuk shalat Subuh tanpa perlu diminta, dan petualangan ini menjadi bagian dari rutinitas hariannya.

Dan ingatlah:

Jalan menuju masjid untuk shalat mungkin tampak sulit pada awalnya, tetapi penuh dengan ketenangan, berkah, dan pahala yang berlimpah.

Setiap shalat yang kamu tunaikan akan mendekatkanmu kepada Allah, menambah kebahagiaan dalam hidupmu, dan memberikan ketenangan bagi hatimu.

Motifasi Hadits:

مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ تَعَالَى
 

“Siapa yang shalat subuh berjamaah, maka dia berada dalam perlindungan Allah Ta'ala.” Shahih Muslim (no. 657)

بَشِّرِ المَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى المَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ القِيَامَةِ
 

“Berikan kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan dalam kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat.” HR. Abu Dawud (no. 561), Tirmidzi (no. 223), dan Ibnu Majah (no. 773)

لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ، وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
 

“Tidak akan masuk neraka seseorang yang shalat sebelum matahari terbit dan sebelum matahari terbenam.” Shahih Muslim (no. 634)

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad ﷺ, keluarganya, dan para sahabatnya.

Bagikan artikel ini kepada orang yang kamu cintai dan bimbing mereka kepada kebaikan semoga kamu mendapatkan pahala, dan bagikan komentar Kamu kepada kami.

Orang yang menunjukan kepada kebaikan sama seperti orang yang mengamalkannya tanpa dikurangi pahala orang yang mengamalkannya. (HR. Muslim)